Sabtu, 16 Mei 2009

BIMBINGAN PERKEMBANGAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA

Oleh : Tarmansyah *)

LATAR BELAKANG

Secara umum layanan bimbingan dan konseling adalah membantu siswa menemukan pribadinya, dalam hal mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya, serta menerima dirinya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.

Bimbingan juga membantu siswa dalam rangka mengenal lingkungan dengan maksud agar peserta didik mengenal secara obyektif lingkungan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan tersebut secara positif dan dinamis.

Pengenalan lingkungan tersebut meliputi lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan alam, dan masyarakat sekitar serta lingkungan yang lebih luas. Diharapkan dapat menunjang sebesar-besarnya untuk mengembangkan diri secara mantap dan berkesinambungan.

Samapai saat ini belum banyak literatur tentang layanan bimbingan dan konseling bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Ditinjau dari segi pencegahan dan perbaikan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, layanan diarahkan untuk penyembuhan dan memperbaiki perilaku-perilaku menyimpang yang terjadi pada individu anak.

Anak-anak berkebutuhan khusus dengan karakteristik yang unik, memerlukan penanganan secara terpadu melalui berbagai pendekatan, baik secara medis, pedagogis, psikologis.

Layanan bimbingan merupakan salah satu teknik yang dilakukan oleh guru maupun psikolog, untuk merubah perilaku individu anak berkebutuhan khusus, Teknik ini sering digunakan karena keberhasilannya mudah diamati dan mudah diterapkan. Misalnya ketika ada karakteristik perilaku yang akan dirubah, melalui bimbingan dengan perilaku yang telah berhasil dirubah.

Bimbingan bagi anak berkebutuhan khusus secara mendasar bertujuan: Pertama; mendukung dan mempromosikan perilaku anak yang sesuai dengan situasi dan kondisi, yaitu perilaku yang diterima oleh lingkungan dan bermanfaat untuk perkembangan individu anak. Kedua; menekan atau menghilangkan munculnya perilaku yang tidak sesuai, yaitu perilaku yang cenderung tidak diterima oleh masyarakat dan akan merugikan perkembangan individu anak

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan kemampuan dan keterampilan guru pendidikan khusus dalam membarikan layanan bimbingan kepada siswa binaannya agar mereka dapat menunjukkan perilaku yang kondusif.

Salah satu upaya untuk memberikan wawasan dan keterampilan kepada guru-guru pendidikan khusus, terutama guru-guru yang menangani anak tunagrahita, yaitu dengan mengadakan Seminar dan Lokakarya Layanan Bimbingan bagi Anak Tunagrahita yang diikuti oleh guru-guru SLB di Padang

TUJUAN

Seminar Lokakarya ini bertujuan memberikan salah satu alternatif layanan bimbingan kepada anak berkebutuhan khusus :

1. Menambah alternatif referensi bagi guru-guru SLB, khususnya guru yang mengajar anak tunagrahita
2. Membantu memahami konsep penyimpangan perilaku khusus bagi anak luar biasa
3. Membantu memahami prinsip-prinsip dasar perilaku yang dapat dibimbing oleh guru
4. Membantu memahami dan menguasai cara-cara memberikan layanan bimbingan kepada siswa tunagrahita
5. Membantu memahami dan menguasai cara-cara mengevaluasi layanan bimbingan

RUANG LINGKUP

Berbagai permasalahan yang sering dijumpai oleh guru-guru dalam menghadapi anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah: Sunardi (1995) mengemukakan permasalahan anak-anak dengan gangguan penyesuaian emosi dan sosial :

Ketidak mampuan mengendalikan diri:

berkelahi, memukul, menyerang orang lain

pemarah

tidak patuh/menentang

merusak milik orang lain

tidak kooperatif

tidak pernah diam

menggaduh

tidak memperhatikan

perhatian mudah terganggu

bicara kasar

Problem kepribadian

1. cemas, takut, tegang
2. sangat pemalu
3. menyendiri, tak berteman
4. mudah tersinggung
5. terlalu perasa/sensitive
6. sedih depresi
7. rendah diri, tak berharga
8. kurang percaya diri
9. mudah bingung
10. menyembunyikan diri
11. sering menangis
12. sangat tertutup

Sikap kurang matang

1. perhatian pendek, tidak dapat konsentrasi
2. melamun/bengong
3. lemah koordinasi
4. kesulitan memperhatikan
5. pasif, tidak berinisiatif, mudah dipengaruhi
6. mengantuk
7. mudah bosan
8. ceroboh

Gangguan pemusatan perhatian

1. inattention (kurang perhatian), melamun, mudah bosan, tampak bodoh, mengulang-ulang tugas
2. impulsive ( cepat merespon dan tidak akurat, ambatan dalam mempertahankan respon, kurang dapat menunda kegembiraan)
3. hiperaktif (gerakan yang tidak konsisten, tidak mau tetap duduk, selalu seperti keadaan akan pergi…)

Prinsip dalam memberikan teknik layanan bimbingan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus yang beragam seperti:

Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ). Dengan teknik ini sebahagian anak akan menerima bimbingan melalui kata-kata, memori, mengingat kembali secara lisan atau tulisan.

Logika atau matematika, dengan teknik ini sebagian anak memanfaatkan kemampuan berpikir dan belajar melalui pemikiran dan penghitungan. Mereka dengan mudah bisa mengenali pola abstrak, dan melakukan pengukuran yang tepat.

Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian), dengan teknik ini sebagian anak dapat menerima pola bimbingan melalui seni seperti menggambar, lukisan atau patung. Mereka bisa membaca peta, grafik, dan diagram degan mudah.

Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang), dengan teknik ini sebagian anak dapat menerima bimbingan melalui gerakan tubuh, permainan, dan drama.

Musik atau irama, pada alur ini anak lebih mudah menerima bimbingan melalui bunyi atau irama.

Antar pribadi, pada teknik ini anak lebih mudah dibimbing secara bersamaan atau kelompok. Mereka menyenangi kerja kelompok, mudah memahami situasi sosial dan mereka bisa menjalin hubungan dengan orang lain dengan mudah.

Belajar sendiri, pada tipe ini anak lebih senang belajar sendiri. Mereka lebih terkonsentrasi dan mudah memahami layanan bimbingan n dalam keadaan sepi.

Jika seorang guru mampu memberikan bimbingan kepada semua anak dengan memperhatikan tipe belajar mereka, maka guru tersebut akan melihat hasil pembelajaran yang lebih bermutu.

TEKNIK LAYANAN BIMBINGAN INTERAKTIF

1. Tunjukkan perasaan positif

Tunjukkan bahwa guru berminat pada siswa, bahwa kita bertanggung jawab untuk mengurusnya, akan bekerjasama dengannya, dan akan membantunya untuk memperoleh kesenangan belajar di sekolah.

2. Beradaptasi dengan siswa.

Sesuaikan cara bekerja kita sebagai guru dengan siswa, misalnya akui dan perhatikan inisiatif mereka, sedapat mungkin kita harus memperhatikan cara belajar mereka secara individual.

3. Berbicaralah dengan siswa

Kaitkan pengajaran kita dengan minat siswa, dan ajaklah mereka untuk berpartisipasi dalam dialog dan isi serta tema yang kita sajikan sehingga mereka terlibat secara pribadi.

4. Berikan pujian dan penghargaan

Berilah pujian dan penghargaan kepada setiap siswa dan kepada seluruh siswa apabila apabila siswa berupaya untuk bekerja sama atau berusaha untuk lebih baik.

5. Bantu siswa untuk memfokuskan perhatiannya

Pastikan bahwa siswa anda merasakan mendapat perhatian penuh dari anda, berikan saran dan bekerjasamalah dengan mereka. Perhatian dan pengalaman bersama merupakan sebuah prasyarat untuk berkomunikasi.

6. Buatlah pengalaman siswa lebih bermakna.

Buatlah pembelajaran lebih bermakna tidak hanya yang terkait dengan apa yang kita bahas tetapi juga dengan menunjukkan keterlibatan kita dengan subjek secara pribadi. Ini lebih menanamkan pemahaman kepada siswa, bahwa ada hal yang lebih penting dari hal lainnya seperti; nilai-nilai, norma-norma dan tradisi.

7. Jabarkan dan jelaskan

Bantu siswa mengaitkan mata pelajaran yang mereka pelajari dengan pelajaran dan aktivitas lainnya.

8. Bantu siswa mencapai disiplin diri.

Bantu siswa beradaptasi secara akademik dan pribadi terhadap lingkungan dan aktivitas sekolah dengan membuat

PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN INTERAKTIF

ANTARA GURU DENGAN SISWA

NO


KOMPETENSI BIMBINGAN


PROGRAM BIMBINGAN


METODA/TEKNIK LAYANAN

1


Anak mempunyai kepercayaan sepenuhnya kepada guru.


Guru memberikan kasih sayang kepada anak

Guru memperlihatkan tanggung jawabnya kepada anak

Guru selalu mengadakan kerjasama dengan anak dalam berbagai kegiatan

Guru senantiasa memberikan bantuan kepada anak

Guru menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, baik di kelas maupun di lingkungan sekolah.


-Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ).

-Logika atau matematika

-Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian),

-Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang),

-Musik atau irama,

-Antar pribadi,

-Belajar sendiri,

2


Anak dapat beradaptasi dengan guru


Guru menyesuaikan cara bekerjanya dengan kemampuan siswa

Guru mengakui inisiatif siswa

Guru memperhatikan cara belajar siswa secara individu


Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ).

-Logika atau matematika

-Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian),

-Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang),

-Musik atau irama,

-Antar pribadi,

-Belajar sendiri

3


Anak merasa bebas dan menyenangkan berbicara dengan guru


Guru mengkaitkan cara pembelajaran dengan minat siswa

Guru mengajak anak untuk berpartisipasi dalam dialog

Guru mengupayakan membuat tema yang disajikan dengan melibatkan semua anak

Guru melibatkan anak secara pribadi


Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ).

-Logika atau matematika

-Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian),

-Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang),

-Musik atau irama,

-Antar pribadi,

-Belajar sendiri

4


Anak merasa dihargai oleh guru dan teman-temannya


Guru selalu memberikan pujian/penghargaan kepada anak yang berbuat “baik/positif”

Guru selalu memberikan pengertian kepada semua anak, bahwa semua anak harus menghargai pekerjaan teman yang lain

Guru mendorong anak agar selalu berkerjasama dalam kebaikan


Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ).

-Logika atau matematika

-Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian),

-Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang),

-Musik atau irama,

-Antar pribadi,

-Belajar sendiri

5


Anak dapat memfokuskan perhatiannya kepada pelajaran, atau obyek tertentu


Guru senantiasa harus memperhatikan semua anak secara penuh saat pembalajaran

Guru selalu memberikan saran/arahan kepada anak

Guru selalu mengajak bekerjasama dengan anak dalam kegiatan pembelajaran

Guru menjadikan pengalaman-pengalaman belajar bersama menjadi bahan dalam berkomunikasi dengan anak


Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ).

-Logika atau matematika

-Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian),

-Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang),

-Musik atau irama,

-Antar pribadi,

-Belajar sendiri

6


Harga diri anak merasa lebih meningkat (Percaya diri)


Guru menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan

Guru mengemukakan pengalaman pribadi berkaitan dengan materi pembelajaran

Guru senantiasa menyampaikan hal-hal yang menyangkut : nilai-nilai, norma dan tradisi dalam kehidupan masyarakat.


Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ).

-Logika atau matematika

-Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian),

-Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang),

-Musik atau irama,

-Antar pribadi,

-Belajar sendiri

7


Anak merasakan bahwa pelajaran yang diterima bermanfaat dalam kehidupannya


Guru membantu siswa mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan anak-anak

Guru menjelaskan bahwa semua kehidupan di masyarakat dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan diri dalam kehidupan.


Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ).

-Logika atau matematika

-Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian),

-Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang),

-Musik atau irama,

-Antar pribadi,

-Belajar sendiri

8


Anak mempunyai disiplin diri dalam melakukan kegiatan, baik perorangan maupun kelompok


Guru membantu siswa untuk membuat aturan/tata tertib dalam kehidupannya

Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk berpendapat tentang disiplin

Guru mengupayakan disiplin sekolah dibuat oleh siswa secara bersama-sama

Guru membimbing anak untuk membuat disiplin dalam keluarga


Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ).

-Logika atau matematika

-Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian),

-Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang),

-Musik atau irama,

-Antar pribadi,

-Belajar sendiri

LAYANAN BIMBINGAN INTERAKTIF ANTARA SISWA DENGAN SISWA

Tunjukkan perasaan positif

Perhatikan perasaan positif yang diungkapkan oleh satu siswa kepada siswa lain.

Berikan komentar dan pengakuan yang fositif bila siswa menunjukkan perasaan fositif dan menerima satu sama lain.

Bahaslah tema “ menunjukkan perasaan positif “ di kelas.

Kemukakan bagaimana rasanya bila mengungkapkan perasaan negatif atau penolakan

Minta siswa untuk menciptakan iklim emosional yang menyenangkan di kelas melalui diskusi kelompok, dramatisasi, permainan dan lain-lain.

Bantu siswa saling menyesuaikan diri

Bantu siswa saling menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan keadaan satu sama lain dengan berdiskusi dalam kelompok dengan menyesuaikan diri.

Bantu mereka berkerjasama dengan membuat mereka sadar demikian pentingnya menyesuaikan diri dengan cara orang lain bekerja, minat, dan karakter. Empati dan saling menyesuaikan diri merupakan prasyarat untuk bekerjasama.

Bantu siswa menyadari bagaimana kerjasama terganggu jika semua orang bertindak sesuka hati dan bagaimana kerjasama berjalan bila semua orang menyesuaikan diri dan saling berbagi.

Bahas tema “ kerjasama “ dalam diskusi kelas.

3. Bantu siswa membicarakan pengalaman bersama.

Aturlah agar para siswa dapat membicarakan tentang apa yang sedang diajarkandan dan apa yang mereka alami bersama. Cara termudah untuk melibatkan semua siswa adalah dengan cara membagi mereka dalam kelompok-kelompok kecil sehingga setiap pribnadi punya kesempatan untuk berbicara.

Bantu siswa agar bergiliran membantu pengalaman atau pendapatnya satu sama lain. Ini juga lebih mudah dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil.

Juga beberapa siswa lebih aktif dari yang lain, maka guru harus menjadi moderator, sehingga siswa yang pendiam dan pemalu juga diarahkan untuk mengemukakan pendapat dan pengalamannya.

Bantu siswa memahami bahwa mengemukakan pendapat itu penting dan jangan diam saja atau mengekor saja.

4. Dorong siswa untuk mengekpresikan penerimaan, pujian dan penghargaan.

Penerimaan dan penghargaan dari guru adalah contoh penting, mengingat siswa beragam dan berbeda-beda.

Penting untuk mengkomunikasikan mengapa sesuatu itu positif dan berhak atas penghargaan dan pujian

Bahas dengan siswa tentang pentingnya mengenai saling memberikan dorongan untuk mengungkapkan penghargaan dalam interaksi di sekolah.

Bantu siswa memahami bagaimana rasanya mendapat respon positif dari seseorang dibanding mendapat respon negatif.

Dramatisasi merupakan cara yang terbaik untuk mengilustrasikan.

5. Bantu siswa memfokuskan perhatiannya pada kegiatan bersama

Bantu siswa mengarahkan perhatiannya pada apa yang sedang mereka lakukan.

Bantu siswa untuk saling mendengarkan dan mencoba dan memahami yang sedang dikomunikasikan oleh siswa lain.

6. Bantu siswa berbagi pengalaman dengan cara yang bermakna

Dorong siswa untuk menceritakan apa yang telah dialaminya atau ingin mereka ceritakan kepada kelompoknya serta menceritakan perasaannya tentang pengalamannya itu.

Gunakan dramtisasi atau bermain peran, agar makna verbal dan emosional yang diekpresikannya menjadi hidup.

7. Bantu siswa saling mengungkapkan dan menjelaskan pendapat dan pengalamannya.

Bantu siswa memperluas cakupan caranya berkomunikasi dengan menceritakan minatnya dan mengaitkan minat tersebut pada orang lain, tempat lain dan kurun waktu lain.

8. Bantu siswa mengembangkan disiplin diri

Bahas dengan siswa pentingnya mematuhi peraturan tertentu dan rutinitas tertentu bila mereka berda dalam kelas dan di tempat laindi lingkungan sekolahnya.

Biarkan siswa sebagai suatu kelompok untuk ambil bagian dalam menentukan cara mereka bekerjasama.

Biarkan para siswa sebagai sebuah kelas, berkelompok atau berpasangan, merencanakan cara memecahkan masalah bersama, siapa yang akan melakukan apa, dan bagaimana mereka akan meraih keberhasilan bersama.

Berikan pujian dan pengakuan apabila mereka dapat bekerjasama, saling tenggang rasa, dan saling menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing dengan tujuan umum bersama

PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN INTERAKTIF

ANTARA SISWA DENGAN SISWA

NO


KOMPETENSI BIMBINGAN


PROGRAM BIMBINGAN


METODA/TEKNIK LAYANAN

1


Siswa menujukkan perasaan positif terhadap siswa lain


Guru memperhatikan perasaan positif yang diungkapkan oleh satu siswa kepada siswa lain.

Guru memberikan komentar dan pengakuan yang fositif bila siswa menunjukkan perasaan fositif dan menerima satu sama lain.

Guru membahas tema “ menunjukkan perasaan positif “ di kelas.

Guru mengemukakan bagaimana rasanya bila mengungkapkan perasaan negatif atau penolakan

Guru meminta siswa untuk menciptakan iklim emosional yang menyenangkan di kelas melalui diskusi kelompok, dramatisasi, permainan dan lain-lain.


-Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ).

-Logika atau matematika

-Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian),

-Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang),

-Musik atau irama,

-Antar pribadi,

-Belajar sendiri,

2


Siswa mampu saling menyesuaikan diri dengan teman


Guru membantu siswa saling menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan keadaan satu sama lain dengan berdiskusi dalam kelompok dengan menyesuaikan diri.

Guru membantu mereka berkerjasama dengan membuat mereka sadar demikian pentingnya menyesuaikan diri dengan cara orang lain bekerja, minat, dan karakter. Empati dan saling menyesuaikan diri merupakan prasyarat untuk bekerjasama.

Guru membimbing siswa agar menyadari bagaimana kerjasama terganggu jika semua orang bertindak sesuka hati dan bagaimana kerjasama berjalan bila semua orang menyesuaikan diri dan saling berbagi.

Guru membahas tema “ kerjasama “ dalam diskusi kelas.


-Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ).

-Logika atau matematika

-Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian),

-Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang),

-Musik atau irama,

-Antar pribadi,

-Belajar sendiri,

3


Siswa mampu menyampaikan pengalamannya secara bersama-sama


Guru mengatur agar para siswa dapat membicarakan tentang apa yang sedang diajarkandan dan apa yang mereka alami bersama. Cara termudah untuk melibatkan semua siswa adalah dengan cara membagi mereka dalam kelompok-kelompok kecil sehingga setiap pribadi punya kesempatan untuk berbicara.

Guru membantu siswa agar bergiliran mengungkapkan pengalaman atau pendapatnya satu sama lain. Ini juga lebih mudah dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil.

Apabila ada beberapa siswa lebih aktif dari yang lain, maka guru harus menjadi moderator, sehingga siswa yang pendiam dan pemalu juga diarahkan untuk mengemukakan pendapat dan pengalamannya.

Guru membimbing siswa memahami bahwa mengemukakan pendapat itu penting dan jangan diam saja atau mengekor saja.


-Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ).

-Logika atau matematika

-Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian),

-Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang),

-Musik atau irama,

-Antar pribadi,

-Belajar sendiri,

4


Siswa mampu mengekspresikan ketika menerima pujian dan penghargaan.


Guru menyampaikan bahwa penerimaan dan penghargaan dari guru adalah contoh penting, mengingat siswa beragam dan berbeda-beda.

Guru mengkomunikasikan mengapa sesuatu itu positif dan berhak atas penghargaan dan pujian

Guru membahas dengan siswa tentang pentingnya saling memberikan dorongan untuk mengungkapkan penghargaan dalam interaksi di sekolah.

Guru membimbing siswa agar memahami bagaimana rasanya mendapat respon positif dari seseorang dibanding mendapat respon negatif.

Guru bersama siswa mendramatisasikan untuk mengilustrasikan mengekspresikan ketika menerima pujian dan penghargaan.


-Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ).

-Logika atau matematika

-Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian),

-Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang),

-Musik atau irama,

-Antar pribadi,

-Belajar sendiri,

5


Siswa mampu memfokuskan perhatiannya pada kegiatan bersama


Guru membimbing siswa mengarahkan perhatiannya pada apa yang sedang mereka lakukan.

Guru membimbing siswa untuk saling mendengarkan dan mencoba dan memahami yang sedang dikomunikasikan oleh siswa lain.


-Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ).

-Logika atau matematika

-Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian),

-Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang),

-Musik atau irama,

-Antar pribadi,

-Belajar sendiri,

6


Siswa mampu berbagi pengalaman dengan cara yang bermakna


Guru memberikan dorongan kepada siswa untuk menceritakan apa yang telah dialaminya atau ingin mereka ceritakan kepada kelompoknya serta menceritakan perasaannya tentang pengalamannya itu.

Guru mendramatisasikan atau bermain peran, agar makna verbal dan emosional yang diekpresikannya menjadi hidup.


-Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ).

-Logika atau matematika

-Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian),

-Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang),

-Musik atau irama,

-Antar pribadi,

-Belajar sendiri,

7


Siswa dapat saling mengungkapkan dan menjelaskan pendapat dan pengalamannya


Guru membimbing siswa untuk memperluas cakupan caranya berkomunikasi dengan menceritakan minatnya dan mengaitkan minat tersebut pada orang lain, tempat lain dan kurun waktu lain



8


Siswa mampu mengembangkan disiplin diri


Guru membimbing siswa tentang pentingnya mematuhi peraturan tertentu dan rutinitas tertentu bila mereka berda dalam kelas dan di tempat laindi lingkungan sekolahnya.

Guru memberi kesempatan kepada siswa sebagai suatu kelompok untuk ambil bagian dalam menentukan cara mereka bekerjasama.

Guru memberi kesempatan kepada para siswa sebagai sebuah kelas, berkelompok atau berpasangan, merencanakan cara memecahkan masalah bersama, siapa yang akan melakukan apa, dan bagaimana mereka akan meraih keberhasilan bersama.

Guru memberikan pujian dan pengakuan apabila mereka dapat bekerjasama, saling tenggang rasa, dan saling menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing dengan tujuan umum bersama


-Verbal atau linguistik ( berbicara atau berbahasa ).

-Logika atau matematika

-Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian),

-Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang),

-Musik atau irama,

-Antar pribadi,

-Belajar sendiri,

EVALUASI

1. Penilaian Unjuk Kerja ( Performance )

Penilaian unjuk kerja adalah penilian berdasarkan hasil pengamatam penilai tehadap aktivitas siswa. Penilaian dilakukan terhadap unjuk kerja, tingkah laku atau interaksi siswa. Cara penilaian ini lebih otentik dari pada tertulis, sebab apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Semakin sering guru mengamati unjuk kerja siswa, semakin terpercaya hasil penilaian kemampuan siswa.

Penilaian dengan cara ini lebih tepat digunakan untuk menilai kemampuan siswa, dalam berpidato, membaca puisi, diskusi, pemecahan masalah dalam satu kelompok, menari memainkan alat musik dan melakukan aktivitas berbagai cabang olah raga, menggunakan alat laboratorium dan mengoperasikan suatu alat.

Langkah-langkah Yang Diperlukan Dalam Membuat Instrument Penilaian Unjuk Kerja

Tuliskan kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.

Usahakan kemampuan yang dinilai tidak terlalu banyak sehingga semua dapat diamati

Urutkan kemampuan yang akan dinilai

Bila menggunakan skala rentang perlu disediakan kriteria untuk setiap pilihan ( sangat kompeten, kompeten, agak kompeten, tidak kompeten )

Hal lain yang perlu mendapat perhatian ialah cara mengamati dan memberikan skor terhadap unjuk kerja siswa. Penilaian sebaiknya dilakukan oleh dua orang sehingga hasilnya lebih akurat.

Penilaian yang menggunakan skala rentang memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu karena kategori nilai lebih dari dua.

2. Penilaian Produk

Penilaian produk tidak hanya melihat hasil akhirnya saja tetapi juga melihat proses pembuatannya. Contohnya dalam siswa mewarnai gambar, bagaimana ia menggunakan pensil warna, bagian mana yang lebih dulu diberi warna, bagaimana penyelesaian akhirnya. Pengembangan produk ada tiga tahap

Tahap persiapan meliputi; menilai kemampuan siswa merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan dan mendesain produk.

Tahap pembuatan produk meliputi, menilai kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan bahan, alat dan tehnik

Tahap penilaian meliputi, menilai kemampuan siswa membuat produk sesuai dengan kegunaan dan memenuhi kriteria keindahan.

Untuk produk penilaian biasanya menggunakan cara holistic, atau analitik. Cara holistic yang berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal. Cara analitik dilakukan mulai dari persiapan sampai pada tahap proses dan hasil akhir.

2. Penilaian portofolio

Portofolio merupakan kumpulan karya (hasil kerja) siswa dalam satu periode. Kumpulan karya ini menggambarkan taraf kemampuan/ kompetensi yang telah dicapai seorang siswa. Hal penting yang menjadi ciri portofolio adalah karya tersebut dapat diperbaiki jika siswa menghendakinya. Dengan demikian portofolio dapat digunakan melihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa. Perkembangan tersebut tidak dapat dilihat dari hasil pengujian. Kumpulan karya siswa itu menggambarkan perkembangan berbagai kompetensi. Disamping itu, kumpulan karya yang berkelanjutan lebih memperkuat hubungan antar pembelajaran dengan penilaian. Pengumpulan dan penilaian karya siswa yang terus menerus sebaiknya dijadikan titik central program pengajaran, karena penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran. Karya tersebut diberi tanggal sehingga terlihat perbedaan kwalitas dari waktu ke waktu.

Portofolio dapat digunakan untuk melihat perkembangan siswa dalam ilmu-ilmu sosial seperti menganalisis masalah, pelajaran bahasa seperti menulis karangan dan matematika seperti pemecahan masalah matematika.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat fortofolio

Pastikan bahwa tiap siswa merasa memiliki portofolio, beri siswa penjelasan tentang kegunaan portofolio, yaitu tidak semata-mata merupakan kumpulan hasil karya siswa yang digunakan guru untuk penilaian akan tetapi juga digunakan oleh siswa itu sendiri untuk mengetahui kemampuan, ketrampilan dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan tetapi membutuhkan waktu bagi siswa untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.

Tentukan sampel yang akan dikumpulkan bersama siswa. Kemungkinan sampel yang dikumpulkan masing-masing siswa akan berbeda.

Kumpulkan karya siswa dalam satu map atau folder.

Bahas dan tentukan kriteria penilaian karya siswa bersama mereka, sebaiknya dilakukan sebelum siswa membuat karya tersebut. Sehingga mereka tahu apa harapan guru dan mereka akan berusaha mencapai standar itu. Misalnya menilai karya karangan dalam pelajaran Bahasa, penggunaan tata bahasa, kosa kata, kelengkapan gagasan dan sistematika penulisan.

Mintalah siswa menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing siswa bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, dan bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.

Apabila nilainya jelek, siswa diberi kesempatan lagi untuk memperbaikinya. Tetapi harus ditentukan waktu berapa lama memperbaikinya.

Jadwalkan pertemuan untuk membahas portopolio. Akan lebih baik kalau orang tua ikut diundang dan beri penjelasan tentang maksud dan tujuan portofolio, sehingga mereka dapat membantu dan memotivasi anaknya.

Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan gambaran tentang kemampuan, ketrampilan, pengetahuan dan sikap seseorang. Lagi pula hasil tes tidak mutlak dan abadi karena siswa terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang dialaminya.

Drs. Tarmansyah, M.Pd




Tidak ada komentar: